Calon Jamaah haji (CJH) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menjadi
kelompok terbang (kloter) pertama yang masuk Asrama Haji Embarkasi
Surabaya (AHES) pada 1 Oktober. Menurut jadwal mereka akan
diberangkatkan esoknya, yakni 2 Oktober 2011.
"CJH Bangkalan yang berjumlah 862 orang terbagi dalam dua kloter," kata Kabid Dokumentasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Hj Hikmah Rahman di Surabaya.
Namun, katanya, CJH sebanyak itu akhirnya terpisah menjadi kloter pertama yang diisi CJH Bangkalan sebanyak 445 orang dan kloter kedua digabung antara CJH Bangkalan dengan CJH Surabaya.
Ia menjelaskan hasil qurah (undian) urutan daerah mencatat urutan keresidenan adalah Keresidenan Madura, Besuki, Kediri, Surabaya, Bojonegoro, Malang, dan Madiun.
"Hasil itulah yang dijadikan dasar untuk menentukan urutan daerah dan kloter. Urutan di Keresidenan Madura adalah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Sedangkan urutan daerah di Keresidenan Jember adalah Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso," katanya.
Untuk urutan daerah di Keresidenan Kediri adalah Kediri, Kota Kediri, Nganjuk, Blitar, Kota Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung, sedangkan urutan daerah di Keresidenan Surabaya adalah Jombang, Mojokerto, Kota Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo.
Untuk urutan daerah di Keresidenan Bojonegoro adalah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, kemudian urutan di Keresidenan Malang adalah Lumajang, Probolinggo, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Pasuruan, Kota Malang, Malang, dan Kota Batu, sedangkan urutan di Keresidenan Madiun adalah Magetan, Pacitan, Ponorogo, Kota Madiun, Ngawi, dan Madiun.
Sementara itu, terkait dengan permasalahan yang masih dihadapi pihak maskapai penerbangan Garuda, tahun ini, CJH Jatim hanya akan menggunakan satu jenis maskapai penerbangan, yaitu Saudi Arabian Airlines.
Humas Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Dr Fatkhul Arif, mengatakan, ada beberapa pertimbangan menghentikan kerjasama dengan Garuda. Satu diantaranya adalah karena permasalahan yang tengah dihadapi pihak Garuda. Alasan lain adalah, peningkatan pelayanan.
"Kita ingin meningkatkan pelayanan dengan keberangkatan dan kepulangan tepat waktu. Apalagi, Embarkasi Surabaya sudah pernah mendapatkan standar ISO, sehingga harus ada peningkatan layanan,"
"CJH Bangkalan yang berjumlah 862 orang terbagi dalam dua kloter," kata Kabid Dokumentasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Hj Hikmah Rahman di Surabaya.
Namun, katanya, CJH sebanyak itu akhirnya terpisah menjadi kloter pertama yang diisi CJH Bangkalan sebanyak 445 orang dan kloter kedua digabung antara CJH Bangkalan dengan CJH Surabaya.
Ia menjelaskan hasil qurah (undian) urutan daerah mencatat urutan keresidenan adalah Keresidenan Madura, Besuki, Kediri, Surabaya, Bojonegoro, Malang, dan Madiun.
"Hasil itulah yang dijadikan dasar untuk menentukan urutan daerah dan kloter. Urutan di Keresidenan Madura adalah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Sedangkan urutan daerah di Keresidenan Jember adalah Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso," katanya.
Untuk urutan daerah di Keresidenan Kediri adalah Kediri, Kota Kediri, Nganjuk, Blitar, Kota Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung, sedangkan urutan daerah di Keresidenan Surabaya adalah Jombang, Mojokerto, Kota Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo.
Untuk urutan daerah di Keresidenan Bojonegoro adalah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, kemudian urutan di Keresidenan Malang adalah Lumajang, Probolinggo, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Pasuruan, Kota Malang, Malang, dan Kota Batu, sedangkan urutan di Keresidenan Madiun adalah Magetan, Pacitan, Ponorogo, Kota Madiun, Ngawi, dan Madiun.
Sementara itu, terkait dengan permasalahan yang masih dihadapi pihak maskapai penerbangan Garuda, tahun ini, CJH Jatim hanya akan menggunakan satu jenis maskapai penerbangan, yaitu Saudi Arabian Airlines.
Humas Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Dr Fatkhul Arif, mengatakan, ada beberapa pertimbangan menghentikan kerjasama dengan Garuda. Satu diantaranya adalah karena permasalahan yang tengah dihadapi pihak Garuda. Alasan lain adalah, peningkatan pelayanan.
"Kita ingin meningkatkan pelayanan dengan keberangkatan dan kepulangan tepat waktu. Apalagi, Embarkasi Surabaya sudah pernah mendapatkan standar ISO, sehingga harus ada peningkatan layanan,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar